19

Kekanda akan penyakit beta // Kerana sangat menaruh percinta

Gundahnya tiada kala berhenti // Penyakit tiada terubati
Jika tak dapat seperti kehendak hati // Inilah jalan beta akan mati

Gagak Rajasa pun bersabda // Apakah kehendak di dalam dada
Tuan katakan kepada kekanda // Kakak bicarakan maksud dinda

Jaran Tamasa fikir dalam hatinya // Takut ia akan saudaranya
Kalau dimarah kepada sengketa // Kalau tak boleh seperti kehendaknya

Aria ningsun emas tempawan // Katakan juga kehendak tuan
Jangan dibiarnya[?] supaya ketahuan // Apalah maksud muda bangsawan

Jaran Tamasa pun berkata // Kekanda sebab beta bercinta
Kerana adakah Gajah Seberata // Itulah tak lepas daripada cinta

Jika beta tiada beroleh juga // Matilah dengan menaruh duka
Sudahlah untung mala petaka // Hendak mati dengan nama derhaka

Telah menengar kata saudaranya // Gagak Rajasa terkejut menambah di dada
Serta menengar kata adiknya // Tiada terbicarakan rasa hatinya

Kekanda akan penyakit beta // karena sangat menaruh percintaan
Kepada hanya tiada kala berhenti // penyakit tiada terobat
Jika tak dapat seperti kehendak hati // Inilah jalan [..beta kan? mati?]
Kakak Rajasa pun bersabda // apakah kehendak di dalam dada

Tuan katakan kepada kekanda // kakak bicarakan maksud [..dinda?]
Jaran Tamasa fikir dalam [..?taklik?] nya // takut ia akan saudaranya
Kalau dimarah kepada sengketa // kalau tak boleh seperti kehendaknya
...[urai? nangsa? ]emas tempawan // katakan juga kehendak tuan

Jangan [di..yu?] nya supaya ketahuan? // apalah maksud muda bangsawan
Jaran Tamasa pun berkata // kekanda sebab beta bercinta
Karena ada [kah? gajah...seberat..?.] // itulah tak lepas daripada [cin....?]
Jika beta tiada berawal juga // matilah dengan menaruh duka

Sudahlah [ untung?] maka pestaka // hendak mati? dengan nama [durhaka?]
Telah mene?/dengar kata saudaranya // kakak Rajasa terkejut [menambah?..di dada?]
Serta mene?/dengar kata adiknya // tiada terbicarakan rasa hatinya