49
Here you can see all page revisions and compare the changes have been made in each revision. Left column shows the page title and transcription in the selected revision, right column shows what have been changed. Unchanged text is highlighted in white, deleted text is highlighted in red, and inserted text is highlighted in green color.
9 revisions | Rohayah at Aug 20, 2018 05:35 AM | |
---|---|---|
49Jikalau diketahui oleh saudaraku // Nescaya matilah kelak aku Sangatlah menangis Ken Lamlam Aras // Direbutnya rambut Jaran Tamasa Yang direbut suka rasa // Suatu pun tiada diperasa Suka tertawa seraya berkata // [sampan? pelu?] lan? emas juwita Gusar sangat tuan akan beta // Jiwaku bunuh dengan senjata Tiadalah kakak walang hati // Laman tuanku bila ku mati Aduh [pekulun?] emas senjata // Seperti Dewi Cenderawata Dalam lurah Tanah Jawa // Di mata kekanda tiadalah dua Baik paras utama jiwa // Patutlah kakak membuang nyawa Diamlah tuan emas juwita // Jangan memandang dengan air mata Nescaya rupanya tuan akan beta // Karena kakak orang hina lata Tuanku nyawaku nyawa r...n? yang mulia // Seperti bulan pernama raya Sudah untung tuan apatah daya // Kehendak dewata mulia raya kekanda nan orang hina bangsa // Itulah tak suka gerangan rasa Gerun? hati Ken Lamlam Aras // Menengar kata Jaran Tamasa ... makin sangat | 49Jikalau diketahui oleh saudaraku // Nescaya matilah kelak aku Sangatlah menangis Ken Lamlam Aras // Direbutnya rambut Jaran Tamasa Yang direbut suka rasa // Suatu pun tiada diperasa Suka tertawa seraya berkata // [sampan? pelu?] lan? emas juwita Gusar sangat tuan akan beta // Jiwaku bunuh dengan senjata Tiadalah kakak walang hati // Laman tuanku bila ku mati Aduh [pekulun?] emas senjata // Seperti Dewi Cenderawata Dalam lurah Tanah Jawa // Di mata kekanda tiadalah dua Baik paras utama jiwa // Patutlah kakak membuang nyawa Diamlah tuan emas juwita // Jangan memandang dengan air mata Nescaya rupanya tuan akan beta // Karena kakak orang hina lata Tuanku nyawaku nyawa r...n? yang mulia // Seperti bulan pernama raya Sudah untung tuan apatah daya // Kehendak dewata mulia raya kekanda nan orang hina bangsa // Itulah tak suka gerangan rasa Gerun? hati Ken Lamlam Aras // Menengar kata Jaran Tamasa ... makanya sangat |