31

OverviewTranscribeVersionsHelp

Here you can see all page revisions and compare the changes have been made in each revision. Left column shows the page title and transcription in the selected revision, right column shows what have been changed. Unchanged text is highlighted in white, deleted text is highlighted in red, and inserted text is highlighted in green color.

5 revisions
sirikaba at Aug 29, 2018 05:36 PM

31


Sayang menaruh lara nestapa // Pucat kurus seperti bertapa
Janganlah tuan ingatkan rupa // Tuan (h)iburkan supaya lupa

Janganlah tuan sangat bercinta // Serahkan diri kepada dewata
Aduh pangeran emas juwita // Semenalah membuang air mata

Apatah sudahnya dengan menangis // Menjadi balut mata yang manis
Malas kurus asal manjelis (majelis) // Sayangnya paras bagai ditulis

Besarnya sangat hati beta // Harapkan tuan jadi mahkota
Melihat akan tuan sangat bercinta // Beta pun gundah di dalam cita

Telah menengar pengajar Renjaka // Katanya sungguhlah katamu kakak
Daripada ku orang celaka // Jadilah kekanda menampung duka

Sudah untung apakan daya // Kehendak Dewata Mulia Raya
Lupakan kakak (a)kan rupa ia // Makin teringat pula (a)kan dia

Marilah kakak kita pergi gerang // Melihat kekanda di [jalan?] sekarang
Kalau sudah gerangan ia datang // Kerana hari pun hampir petang

Tuan berjalan Jaran Tamasa // Berkain putih lusuh basa

oleh hatinya...

31


sayang menaruh lara nestapa // pucat kurus seperti bertapa
janganlah tuan ingatkan du.? rupa // tuan ibar..?kan supaya lupa/ dupa?
janganlah tuan sangat bercinta // serahkan diri kepada Dewata
aduh Pengeran emas juwita // [semena?lah membunga?] air mata

apatah sudahnya dengan menangis // menjadi balut? mata yang manis
[malasul? kursi?] ahli majlis // sayangnya paras bagai? ditulis
besarnya sangat hati beta // harapkan tuan jadi [makota?]
melihat akan tuan sangat bercinta // beta pun gundah di dalam cita

telah menengar? pengajar [neca..ra?] // katanya [sungguh?singgah?]lah ke..?] kakak
daripada ku orang celaka // jadilah kekanda menampong duka
sudah untung apakan daya // kehendak Dewata Mulia Raya
lupakan kakak kan? rupa dia // makin teringat pula kan dia

marilah kakak kita pergi [gerangan?sekarang?] // melihat kekanda di jakan? sekarang
kalau sudah gerangan ia datang // karena hari pun hamper petang
tuan berjalan Jaran Tamasa // berkain putih [ lusuh?] basa

oleh hatinya...